Day 2:
Badan emang harus selalu merasa fit
jika ingin berjalan-jalan, maka dari itu konsumsilah selalu vitamin dan makanan
yang cukup. Apalagi kalau kamu pengen banget liat sunrise di Pantai Sanur.
Usahakan bangun jam 5 pagi, sholat subuh (bagi yang Muslim), mandi kalau sempat
terus langsung cabut deh ke Sanur buat liat matahari terbit. Kamu gak tahu
jalan ? Gak usah khawatir, penulis juga awalnya bingung, setiap tempat wisata
udah penulis catat sesuai rundown
jalanan apa aja yang harus dilewati biar sampai ke tujuan. Tapi, pas hari H nya
gak sesuai kenyataan, ribet dan pusing juga kalau sedikit-sedikit nanya orang
di pinggir jalan, yang ada malah gak sampai-sampai dan tersesat (ini beneran
pengalaman penulis loh). Gak usah khawatir, kamu sekarang pasti punya smartphone dong ? Nah, manfaatin betul
itu, kamu bisa pakai GPS sebagai penunjuk arah. Insyaallah, petunjuk yang
diberitahukan oleh GPS hampir selalu tepat dan setidaknya tidak nyasar.
Destination
selanjutnya Tanjung Benoa, disini
tempatnya buat kamu yang pengen parasailing,
speedboat, bananaboat, dan banyak wahana air lainnya. Biayanya sih
terbilang cukup mahal, penulis datang kesini hanya sekedar buat hunting foto doang sih ...hehe.
Waktunya
makan siang nih, bagi kamu yang baru pengalaman pertama ke Bali, jangan
sekali-kali untuk asal makan ke warung makan. Kamu harus jeli betul dengan
tempat makan yang kamu kunjungi, apalagi jika kamu seorang Muslim. Saran
penulis, carilah tempat makan yang berlabelkan “Warung Muslim” atau berlabel “Halal”
dengan begitu kamu bisa merasa tenang setiap mau makan. Karena, kalau asal
saja masuk warung makan bisa saja kamu masuk ke warung makan yang menjual babi
guling. Biasanya, recommended tempat
makan buat kamu seorang Muslim yaitu Warung
Makan Jawa atau Warung Makan Padang.
Selanjutnya
mencari oleh-oleh, penulis memang sengaja mencari oleh-oleh lebih awal karena
takut keesokan harinya tidak sempat untuk membeli oleh-oleh. Pasar Sukowati memang pusatnya
oleh-oleh murah di Bali, tapi letaknya cukup jauh dari Kuta yaitu di
Kab.Gianyar, memakan waktu sekitar 1,5 – 2 jam. Jujur di hari pertama, penulis
sempat tersesat menuju kesini, karena gak kepikiran mau pakai GPS di smartphone dan akhirnya memutuskan untuk
kembali pulang ke losmen. Tapi, buat kamu yang penasaran pengen kesana, jangan
lupa pakai GPS di smartphone kamu ya
biar gak nyesat. Oh ya berkat saran teman sesama penginapan losmen, dia
menyarankan penulis untuk ke Krisna
pusatnya oleh-oleh Bali (lokasi: Jl. Raya Tuban 2x, Bali) . Di Krisna barang-barangnya terbilang cukup
murah dan cukup buat kantong kamu para backpaker,
meskipun tak semurah Pasar Sukowati yang barangnya bisa ditawar. Karena, di Krisna semua barang terlabel dengan
harga. Selanjutnya, tak jauh dari Krisna kamu bisa mampir ke Joger. Gak lengkap rasanya kalau ke
Bali gak mampir ke tempat satu ini. Kata orang-orang nih kalau kamu ke Bali
belum ke Joger sama aja kamu belum
ke Bali.
Persis
di depan Joger, kamu bisa cari-cari lagi oleh-oleh murah nama tempatnya itu Serimbi. Ternyata disini ada dijual
baju bertulisan Bali dengan harga 15rb, lumayan kan kalau cuma buat oleh-oleh.
Setelah puas mencari oleh-oleh, penulis buru-buru balik ke Kuta untuk melihat sunset.
Emang seru berjalan di hamparan pasir putih di Pantai Kuta sambil menunggu matahari terbenam, apalagi kamu
ditemani sama pasangan kamu.
Note: Baca lagi ya lanjutan ceritanya...



1 komentar:
keren nak!
Posting Komentar